Desa Gandul Kecamatan Pilangkenceng Menerima 60 Program Bantuan SPALDS Dari Kementerian PUPR

Foto bangunan SPALDS Desa Gandul Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun 

Madiun Berita-1.com-Desa Gandul Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun menerima program sistem pengelolaan air limbah domestik setempat (SPALDS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Anggaran Rp 697.020.000 dari dana alokasi khusus (DAK) digelontorkan untuk membangun 60 titik fasilitas sanitasi masyarakat desa setempat,Selasa 20/8/2024.

Rika Mekar Gumilang (Kabid Cipta Karya) DPUPR Kabupaten Madiun menuturkan,Kabupaten Madiun mendapat jatah bantuan SPALDS untuk 14 desa.Desa penerima bantuan program SPALDS hampir merata di sembilan Kecamatan.Yaitu Kecamatan Pilangkenceng tiga desa.Kecamatan Jiwan, Wungu dan Mejayan masing-masing dua desa.Sedangkan Saradan, Dolopo, Balerejo, Kebonsari dan Madiun satu desa.

Setiap desa bisa mengajukan minimal 50 program SPALDS untuk kegiatan DAK.Sebelumnya Desa Gandul Kecamatan Pilangkenceng mengajukan lebih dari 60 SPALDS,dan yang disetujui oleh pusat 60.

"Jadi penentuan penerima langsung dari pusat Kementerian PUPR,’’tutur Rika.

Perlu diketahui bahwa SPALDS adalah sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengolah air limbah domestik di lokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil olahan diangkut dengan sarana pengangkut ke Sub-sistem Pengolahan Lumpur Tinja.

Dia menjelaskan bahwa SPALDS merupakan program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas penanganan sanitasi di wilayah pedesaan.

SPALDS merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin yang bersifat produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam, dan tenaga kerja,serta teknologi lokal dalam rangka mengurangi kemiskinan, dimana pelaksanaan SPALDS yang merupakan program padat karya tunai.

"Jadi Kegiatan pembangunannya lebih banyak menggunakan tenaga penduduk setempat jika dibandingkan dengan tenaga mesin,"jelasnya.

Warga Desa Gandul penerima bantuan SPALDS

Diharapkan dengan adanya program ini, masyarakat dapat menggunakan dan merawatnya dengan baik,agar kegunaannya bisa bertahan lama.

"Melalui program ini,kita bisa meningkatkan perluasan akses sanitasi dan tersedianya prasarana air limbah domestik yang berkualitas , berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan,"pungkasnya.

Sementara itu Richi Widiyatmoko selaku ketua kelompok swadaya masyarakat(KSM) Desa Gandul mengatakan, progres pembangunan SPALDS sudah mencapai 80 persen.Dirinya optimis akhir bulan September pengerjaannya akan selesai 100 persen.

Suwito salah satu warga RT 15 Desa Gandul mengungkapkan rasa senang karena di lingkungannya telah di bangun SPALDS.

"Alhamdulillah sekarang lingkungan kami jadi bersih dan sehat,karena tidak ada lagi orang yang buang air besar sembarangan(BABS),saya mengucapkan terima kasih kepada Kementrian PUPR yang telah merealisasikan pembangunan SPALDS di lingkungan tempat tinggal saya,"ungkapnya.(red)

Previous Post Next Post

View: